NAMA:
PETRONELA ROFI
KELAS/
SEMESTER : VI/C
NIM
: 2013 26 1340
PROGRAM
STUDI : PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
FLORES
ENDE
2016
MODEL
MODEL PEMBELAJARAN
I.
Model-Model Pembelajaran Langsung
II.
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
III.
Model Pembelajaran Kontekstual
IV.
Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran
Pola yang menggambarkan urutan, alur, tahap-tahap
keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Menurut Arend, Model Pembelajaran Langsung
adalah :
Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
bagaimana melaksanakan sesuatu.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa
fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
Teori-teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran Langsung
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Jean meyakini bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan
manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan peserta
didik.
2. Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara langsung
dan mengingat tingkah laku orang lain.
Sintaks Model Pembelajaran Langsung
Kelebihan Model Pembelajaran Langsung
- Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
- Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
- Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
- Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
- Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
- Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat.
- Sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
- Siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
- Guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada guru.
Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
Menurut Muslimin, (2000:7), Pembelajaran Berdasarkan
Masalah adalah
Suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa
dalam mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah.
Sebuah
model pembelajaran yang dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa
masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang
diharapkan dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi
pembelajaran.
Kelebihan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
- Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
- Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
- Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
- Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
- Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
- Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta didik.
Kelemahan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
- Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
- Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
- Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Model
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Theaching and Learning)
Menurut Jonhson, Model Pembelajaran Kontekstual adalah :
è Sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk
menolong para siswa, melihat siswa, melihat makna didalam materi akademik yang
mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks
dalam kehidupan keseharian mereka.
è Konsep belajar yang
membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
kehidupan sehari-hari dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Masyarakat
Belajar (Learning Community)
Komponen ini menyarankan bahwa
hasil belajar sebaiknya diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil
belajar bisa diperoleh dengan sharing antar teman, antar kelompok,
dan antara
- Pemodelan (Modelling)
Komponen pendekatan kontekstual ini menyarankan bahwa
pembelajaran keterampilan dan pengetahuan tertentu diikuti dengan
model yang bisa ditiru siswa. Model yang dimaksud bisa berupa pemberian contoh,
misalnya cara mengoperasikan sesuatu, menunjukkan hasil karya, mempertontonkan
suatu penampilan. tahu kepada yang tidak tahu, baik
di dalam maupun di luar kelas.
- Refleksi (Reflection)
Komponen yang merupakan
bagian terpenting dari pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah
perenungan kembali atas pengetahuan yang baru dipelajari.
7. PenilaiaN Autentik (Authentic Assessment)
Komponen yang merupakan ciri
khusus dari pendekatan kontekstual adalah proses pengumpulan berbagai data yang
bisa memberikan gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar
siswa. Gambaran perkembangan pengalaman siswa ini perlu diketahui guru setiap
saat agar bisa memastikan benar tidaknya proses belajar siswa.
Kelebihan Model
Pembelajaran Kontekstual
1. Belajar menjadi lebih bermakna dan riil.
Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
- Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumpuhkan penguatan konsep kepada siswa karena pembelajaran kontekstual menganut aliran kontruktinisme: dimana seorang siswa diharapkan belajar melalui “ mengalami” bukan “ menghafal”.
Kelemahan Model
Pembelajaran Kontekstual
- Guru lebih aktif dalam membimbing karena dalam model pembelajaran kontekstual guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi
- Tugas guru mengelola sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa.
Model
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
Kooperatif, (Nurhadi 2003: 60)
è
Suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai makhluk
individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia
harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama.
è
Merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
Ø
Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara
bekerja sama
Ø
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah
Ø
Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya,
dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan
tersebut
Ø
Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Sintaks Model
Pembelajaran Kooperatif
Beberapa
Pendekatan Pada Model Pembelajaran Kooperatif dan Perbandingannya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar